Learner, pernah nggak sih kamu mendengar istilah ‘kerja keras tak akan menghianati hasil’ atau ‘kerja cerdas adalah untuk menghemat waktu’? Sebenarnya, cara kerja mana sih yang lebih baik untuk diterapkan?
Dinamika kerja setiap orang pada dasarnya berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Terkadang, kamu juga akan merasa kewalahan bekerja atau tiba-tiba menyadari bahwa pekerjaan tak kunjung selesai meskipun telah melakukannya dengan maksimal.
Pasti diantara kita masih sering berasumsi bahwa apapun yang dicapai dengan kerja keras akan membutuhkan lebih banyak waktu dan energi. Sebaliknya, bekerja dengan cerdas dapat lebih menghemat waktu sekaligus energi yang dimiliki. Tapi, apakah kita kita sudah benar memaknai kedua cara kerja tersebut?
Daftar Isi
Perbedaan antara kerja keras dan kerja cerdas adalah terlihat dari bagaimana kamu mengatur ritme pekerjaan yang sedang dilakukan. Kedua cara kerja tersebut berbeda, tetapi memiliki hasil akhir yang sama.
Kerja keras lebih menekankan pada menghabiskan waktu lebih lama, sedangkan kerja cerdas bergantung pada menemukan cara yang lebih efisien. Dilansir dari Egypt today, perbedaan kerja keras dan kerja cerdas dapat terlihat dari rincian berikut ini:
Baca Juga: Generalis vs Spesialis? Pentingnya Memilih Bidang Pekerjaan Agar Karirmu Terarah
Meski keduanya memiliki pendekatan bekerja yang berbeda, bekerja keras tidak lantas dipandang negatif dan harus diabaikan. Pasalnya, meski kerja cerdas dapat meningkatkan efisiensi, hal tersebut belum tentu dapat memberikan hasil yang diinginkan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa penting untuk bekerja keras pada awal bekerja. Cara tersebut dapat membantu kita melakukan perencanaan lebih baik dan memikirkan rencana lebih cerdas dalam menyelesaikan tugas. Maka, kombinasi kerja keras dan kerja cerdas justru akan menjadi jalan terbaik yang perlu dilakukan.
“Believe in yourself, work hard, work smart and passionately present your best self to the world.” – Hill Harper
Seseorang yang bekerja dengan cerdas akan memiliki rencana kedepan dibandingkan hanya mengikuti arus. Sebab, bekerja sesuai dengan kerangka waktu dan rencana akan memudahkan kamu mengukur hasil sekaligus kemajuan tugas yang dikerjakan. Cobalah untuk mulai membuat strategi atau rencana langkah demi langkah untuk mencapai tujuan penyelesaian pekerjaan yang diharapkan.
Sebelum menjalankan pekerjaan, penting mempersiapkan rencana apa saja yang akan lakukan untuk mencapai penyelesaian tugas. Kamu bisa memulainya dengan menjawab pertanyaan seperti “apa tujuan akhir dari pekerjaan?”, “bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut?”, dan “berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan?”.
Saat bekerja keras kita akan cenderung mengerjakan tugas tanpa mengenal waktu agar bisa selesai sesuai rencana. Tetapi, ketika kamu bisa mengelola manajemen waktu dengan memprioritaskan tugas yang ada, dapat membuatmu bekerja keras dengan lebih cerdas. Pasalnya, mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan akan membuat perhatianmu mudah teralihkan. Alih-alih selesai, tugas yang dikerjakan secara bersamaan justru akan menghambat waktumu.
Saat diberikan tugas, siapa yang sering menunda untuk mengerjakannya karena alasan mau ‘mengumpulkan energi’ atau ‘menunggu suasana hati lebih baik’ terlebih dahulu? Hati-hati, bisa jadi itu adalah cara halus yang tanpa kamu sadari merupakan salah satu faktor kamu sering menunda pekerjaan. Memang sih dalam melakukan pekerjaan kita harus memiliki ‘semangat’, namun bukan berarti hal tersebut bisa membuat kamu membenarkan prokrastinasi atau menunda pekerjaan.
Oleh karena itu, untuk bisa menerapkan kerja keras yang cerdas, kamu harus bisa memiliki prioritas saat akan mengerjakan tugas. Jangan menunda pekerjaan, apalagi sering menghindari tugas berat dan menggantinya dengan tugas lebih mudah. Percuma, karena pada akhirnya kita akan selalu berhadapan pada tugas berat yang perlu diselesaikan.
https://www.lifehack.org/articles/productivity/8-reasons-why-you-need-work-smarter-but-not-harder.
htmlhttps://www.egypttoday.com/Article/6/108685/Smart-Work-vs-Hard-Work-How-to-Become-More-Productive
Sebagai pekerja di suatu perusahaan, kita diharuskan untuk bisa bekerja baik secara individual maupun berkelompok,…
‘Penjualan adalah seni!’ Sebagian mengatakannya seperti itu. Memang dimana letak seninya? Kemampuan dasar dari menjual…
While attending a conference in downtown Jakarta recently, I had the opportunity to meet and…
Pelanggan merupakan salah satu aset penting dalam suatu usaha, baik yang bergerak dibidang produksi barang…
Setelah sukses menyelenggarakan Sales Training dalam rangka menghadapi event Expo Pakuwon, training untuk Pakuwon Jati…
Dalam rangka memperkuat kemampuan tim sales, Pakuwon Jati menggaet PARADIGM sebagai vendor pelatihan untuk menyelenggarakan…