Categories: Character Building

Kerja Keras Tak Cukup! 7 Tips Kerja Cerdas Adalah Sebagai Berikut

Learner, pernah nggak sih kamu mendengar istilah ‘kerja keras tak akan menghianati hasil’ atau ‘kerja cerdas adalah untuk menghemat waktu’? Sebenarnya, cara kerja mana sih yang lebih baik untuk diterapkan? 

Dinamika kerja setiap orang pada dasarnya berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Terkadang, kamu juga akan merasa kewalahan bekerja atau tiba-tiba menyadari bahwa pekerjaan tak kunjung selesai meskipun telah melakukannya dengan maksimal.

Pasti diantara kita masih sering berasumsi bahwa apapun yang dicapai dengan kerja keras akan membutuhkan lebih banyak waktu dan energi. Sebaliknya, bekerja dengan cerdas dapat lebih menghemat waktu sekaligus energi yang dimiliki. Tapi, apakah kita kita sudah benar memaknai kedua cara kerja tersebut?

Perbedaaan kerja keras dan kerja cerdas adalah

Perbedaan antara kerja keras dan kerja cerdas adalah terlihat dari bagaimana kamu mengatur ritme pekerjaan yang sedang dilakukan. Kedua cara kerja tersebut berbeda, tetapi memiliki hasil akhir yang sama. 

Kerja keras lebih menekankan pada menghabiskan waktu lebih lama, sedangkan kerja cerdas bergantung pada menemukan cara yang lebih efisien. Dilansir dari Egypt today, perbedaan kerja keras dan kerja cerdas dapat terlihat dari rincian berikut ini:

Karakteristik Kerja Keras

  • Fokus pada kuantitas daripada kualitas.
  • Memulai tugas sebelum atau tanpa perencanaan.
  • Mengikuti pendekatan dan metode konvensional untuk menyelesaikan tugas.
  • Menambah lebih banyak stres.
  • Memiliki dedikasi, tetapi hasilnya tidak mencolok atau bahkan tidak terlihat.

Karakteristik Kerja Cerdas

  • Mencapai kualitas dan kuantitas pekerjaan.
  • Memiliki hasil kerja yang terlihat selama proses berlangsung.
  • Dimulai dengan evaluasi dan perencanaan sebelum pekerjaan yang sebenarnya.
  • Menggunakan teknik lebih cerdas dan fleksibel untuk mengurangi stres.

Baca Juga: Generalis vs Spesialis? Pentingnya Memilih Bidang Pekerjaan Agar Karirmu Terarah

Meski keduanya memiliki pendekatan bekerja yang berbeda, bekerja keras tidak lantas dipandang negatif dan harus diabaikan. Pasalnya, meski kerja cerdas dapat meningkatkan efisiensi, hal tersebut belum tentu dapat memberikan hasil yang diinginkan dalam jangka panjang. 

Oleh karena itu, kita harus menyadari bahwa penting untuk bekerja keras pada awal bekerja. Cara tersebut dapat membantu kita melakukan perencanaan lebih baik dan memikirkan rencana lebih cerdas dalam menyelesaikan tugas. Maka, kombinasi kerja keras dan kerja cerdas justru akan menjadi jalan terbaik yang perlu dilakukan.

“Believe in yourself, work hard, work smart and passionately present your best self to the world.” – Hill Harper

7 Tips Bekerja Lebih Cerdas

Source: Magnet.me for Unsplash
  1. Menulis daftar tugas yang akan dikerjakan setiap hari

    Sebelum memulai hari untuk bekerja, pastikan kamu menulis daftar tugas apa saja yang perlu dilakukan tepat pada hari itu. Buatlah daftar singkat dan fokus pada 5 hal yang perlu dilakukan serta hindari mengisi daftar tidak penting. Pastikan juga untuk menempatkan tugas yang berat di awal agar bisa diselesaikan lebih dulu.
  2. Memiliki pola pikir atau mindset yang berkembang

    Meski telah disibukkan dengan pekerjaan, setidaknya luangkan waktu untuk meningkatkan keterampilan dengan belajar melalui pelatihan atau media lainnya. Memiliki lebih banyak pengetahuan dalam berbagai aspek pada bidang pekerjaan yang ditekuni mampu membantu kamu bekerja lebih cerdas. Semakin banyak pengetahuan, semakin mudah bagi kamu untuk menemukan solusi cerdas dalam mengatasi sesuatu saat bekerja.
  3. Kerja Cerdas Adalah Memiliki Rencana

    Seseorang yang bekerja dengan cerdas akan memiliki rencana kedepan dibandingkan hanya mengikuti arus. Sebab, bekerja sesuai dengan kerangka waktu dan rencana akan memudahkan kamu mengukur hasil sekaligus kemajuan tugas yang dikerjakan. Cobalah untuk mulai membuat strategi atau rencana langkah demi langkah untuk mencapai tujuan penyelesaian pekerjaan yang diharapkan.

    Sebelum menjalankan pekerjaan, penting mempersiapkan rencana apa saja yang akan lakukan untuk mencapai penyelesaian tugas. Kamu bisa memulainya dengan menjawab pertanyaan seperti “apa tujuan akhir dari pekerjaan?”, “bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut?”, dan “berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan?”.

  4. Berbagi tugas

    Apakah kamu termasuk orang yang cenderung suka mengerjakan setiap tugas sendiri daripada membaginya bersama orang lain? Jika iya, berhenti untuk melakukannya. Sebab, hal tersebut merupakan salah satu kesalahan fatal yang bisa memengaruhi produktivitas dalam bekerja lho. Percayai timmu dan berbagilah tugas sekaligus kepercayaan kepada mereka dengan memberi ruang untuk mengerjakan tugas dengan cara yang menurut mereka benar.
  5. Memiliki keterampilan manajemen waktu

    Source: Brad Neathery for Unsplash

    Saat bekerja keras kita akan cenderung mengerjakan tugas tanpa mengenal waktu agar bisa selesai sesuai rencana. Tetapi, ketika kamu bisa mengelola manajemen waktu dengan memprioritaskan tugas yang ada, dapat membuatmu bekerja keras dengan lebih cerdas. Pasalnya, mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan akan membuat perhatianmu mudah teralihkan. Alih-alih selesai, tugas yang dikerjakan secara bersamaan justru akan menghambat waktumu.


    Jika kamu ingin menyelesaikan suatu pekerjaan dengan berkualitas, tanamkan pada pikiran bahwa kamu hanya memiliki waktu terbatas. Maka dari itu, gunakanlah waktu dengan bijak sesuai porsi kebutuhan.
  6. Jangan menunda pekerjaan

    Saat diberikan tugas, siapa yang sering menunda untuk mengerjakannya karena alasan mau ‘mengumpulkan energi’ atau ‘menunggu suasana hati lebih baik’ terlebih dahulu?  Hati-hati, bisa jadi itu adalah cara halus yang tanpa kamu sadari merupakan salah satu faktor kamu sering menunda pekerjaan. Memang sih dalam melakukan pekerjaan kita harus memiliki ‘semangat’, namun bukan berarti hal tersebut bisa membuat kamu membenarkan prokrastinasi atau menunda pekerjaan.

    Oleh karena itu, untuk bisa menerapkan kerja keras yang cerdas, kamu harus bisa memiliki prioritas saat akan mengerjakan tugas. Jangan menunda pekerjaan, apalagi sering menghindari tugas berat dan menggantinya dengan tugas lebih mudah. Percuma, karena pada akhirnya kita akan selalu berhadapan pada tugas berat yang perlu diselesaikan.

  7. Jadilah adaptif dan fleksibel

    Saat berada dalam situasi yang tiba-tiba tak sesuai rencana, cepatlah beradaptasi dan mencari jalan keluar lain. Terjebak dalam masalah dan hanya memikirkan bagaimana seharusnya rencana tersebut berjalan hanya akan menghambat proses pekerjaan. Oleh karena itu, cobalah untuk beradaptasi dan fleksibel dalam menghadapi hal-hal yang tak sesuai rencana dengan sigap.

    Menggabungkan kerja keras dan kerja cerdas adalah cara untuk memaksimalkan pekerjaan lebih baik dibandingkan hanya menggunakan salah satunya. Meski begitu, kerja keras yang berlebihan walau telah mencoba mengkombinasikannya dengan kerja cerdas juga hanya akan melelahkan secara mental dan fisik.

    Untuk menentukan mana yang terbaik, kamu perlu memahami bahwa tidak hanya kerja keras atau kerja cerdas agar menuju kesuksesan. Namun rahasianya bisa dicapai melalui bekerja keras dengan rencana cerdas yang dapat membantumu sampai pada tujuan dan kesuksesan lebih baik.

    Memiliki strategi mengerjakan tugas dengan ambisius diiringi pola pikir cerdas agar mencapai penyelesaian yang efisien dari segi waktu dan tenaga memang bukan perkara mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan kebiasaan yang dapat membentuk hal tersebut. Lebih banyak berlatih, kebiasaan bekerja keras dengan cara cerdas dapat lebih kuat dan memudahkan hidup.

    Nah, itulah penjelasan tentang kerja keras dan kerja cerdas yang bisa kamu pertimbangkan untuk diterapkan sebagai cara kerja dalam mengerjakan tugas. Kombinasi keduanya dapat memberikan sejumlah keuntungan maksimal. Jadi, mana yang sesuai dengan dinamika kerjamu?

Reference:

https://www.lifehack.org/articles/productivity/8-reasons-why-you-need-work-smarter-but-not-harder.

htmlhttps://www.egypttoday.com/Article/6/108685/Smart-Work-vs-Hard-Work-How-to-Become-More-Productive

Asy Syaffa Nada A.

Syaffa is a Freelance Content Writer at Paradigm, type of an introvert who always excited to learn and adaptable with new things. Besides writing, she loves to making story and drawing doodle at @dudlethings~

Recent Posts

Pelatihan Komunikasi Efektif: Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Hubungan dengan Pelanggan

Sebagai pekerja di suatu perusahaan, kita diharuskan untuk bisa bekerja baik secara individual maupun berkelompok,…

4 minggu ago

Menguasai Seni Penjualan: Membuka Kesuksesan dengan Sales Training Program

‘Penjualan adalah seni!’ Sebagian mengatakannya seperti itu. Memang dimana letak seninya? Kemampuan dasar dari menjual…

2 bulan ago

Mastering the Language of Success: How an English for Business Course Can Enhance Your Career

While attending a conference in downtown Jakarta recently, I had the opportunity to meet and…

2 bulan ago

Dari Baik Menjadi Unggul: Bagaimana Pelatihan Service Excellence Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Pelanggan merupakan salah satu aset penting dalam suatu usaha, baik yang bergerak dibidang produksi barang…

2 bulan ago

Tingkatkan Kualitas Pemimpin, Pakuwon Jati Adakan Excellent Leadership Training

Setelah sukses menyelenggarakan Sales Training dalam rangka menghadapi event Expo Pakuwon, training untuk Pakuwon Jati…

6 bulan ago

Persiapan Expo, Pakuwon Jati Gaet PARADIGM adakan Sales Training

Dalam rangka memperkuat kemampuan tim sales, Pakuwon Jati menggaet PARADIGM sebagai vendor pelatihan untuk menyelenggarakan…

6 bulan ago